MANAJEMEN PERIKLANAN
Periklanan
(Advertising) adalah bentuk-bentuk komunikasi atau presentasi non pribadi
produk atau perusahaan yang dikendalikan oleh produsen untuk berkomunikasi
dengan pelanggan.
Media
Periklanan dapat berupa :
1.
Media
Cetak.
2.
Media
Elektronik.
3.
Pajangan
di luar (outdoor).
Ada
5 hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media periklanan, yaitu :
·
Kemampuan
atau daya jangkau dan dampaknya bagi audien.
·
Biaya
per seribu pembaca iklan.
·
Pilihan
media utama untuk kelompok umum.
·
Pilihan
media khusus untuk kelompok tertentu.
·
Perilaku
saat dan intensitas pembuatan.
Disamping
itu ada dua metode dalam memilih dan mengkombinasikan media, diantaranya :
1.
Model
optimasi, meliputi program-program matematik seperti linier, integer atau non
linier.
2.
Model
non-optimasi seperti simulasi dan model heuristik.
Atas
dasar pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi, periklanan dapat
dibedakan :
- Periklanan lembaga atau institusi (Bank, Biro Jasa, Supermarket, Department Store, dsb)
- Periklanan merk (Toyota, Pepsodent, Cerebrovit, dsb)
- Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)
- Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
Atas
dasar tujuan yang hendak dicapai dalam proses komunikasi, periklanan dapat
dibedakan menjadi tiga, yakni :
1.
Periklanan
informatif
Yaitu periklanan
yang tujuannya memberikan informasi dari produk perusahaan. Misalnya tentang
deskripsi, kemampuan, cara kerja, keunggulan, kualitas, harga, saluran
distribusi dan sebagainya. Umumnya digunakan pada tahap eprkenalan suatu produk
baru. Periklanan informatif berguna untuk membinan permintaan primer, yaitu
permintaan terhadap suatu jenis barang tertentu. Misalnya :
·
Memberi informasi kepada pasar akan adanya
barang baru.
·
Menyarankan
oenggunaan suatu barang tertentu.
·
Informasi
tentang perubahan harga.
·
Memberitrahukan
keunggulan atau kelebihan terhadap pesaing.
·
Membangun
citra perusahaan.
- Periklanan persuasif
Yaitu jenis
periklanan yang tujuannya membujuk calon konsumen atau konsumen aktual untuk
melakukan pembelian atau pembelian ulang produk perusahaan. Tujuan periklanan
persuasif adalah menciptakan permintaan selektif, yaitu permintaan terhadap
merk barang tertentu. Misalnya :
·
Membangun
preferensi merk.
·
Membujuk
konsumen pesaing berpindah ke merk perusahaan.
·
Mengubah
persepsi konsumen.
·
Membujuk
konsumen untuk tidak menunda pembelian.
·
Membujuk
untuk melakukan pembelian ulang merk yang sama.
- Periklanan yang mengingatkan kembali
Yaitu bentuk
periklanan yang bertujuan untuk mengingatkan dan memelihara ingatan konsumen
agar tetap setia terhadap produk perusahaan. Periklanan ini sangat bermanfaaatn
bagi barang yang berada pada tahap kedewasaannya. Yang diharapkan oleh produsen
adalah bahwa dalam bawah sadarnya, konsumen selalu ingat akan merk perusahaan
untuk pemenuhan kebutuhannya sekarang maupun yang akan datang. Di samping itu,
bentuk periklanan ini juga berusaha untuk memberikan keyakinan konsumen bahwa
pilihannya adalah tepat. Misalnya :
·
Mengingat
barang untuk kebutuhan yang akan datang.
·
Mengingatkan
bagaimana memperoleh barang.
·
Menjaga
dan memelihara kesadaran konsumen.
·
Menjaga
kesan keunggulan produk perusahaan.
PROMOSI PENJUALAN
Promosi
penjualan adalah alat promosi yang merupakan perangsang bagi konsumen untuk
segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan
dapat personal maupun nonpersonal.
Promosi
penjualan dibedakan atas dasar sasaran yang akan menerima bentuk promosi
tersebut :
- Promosi konsumen, misalnya barang contoh, kupon berhadiah, hadiah langsung, potongan harga, jaminan, garansi, pelayanan purnajual, demonstrasi, dsb.
- Promosi dagang, misalnya kredit pembelian, hadiah pembelian, periklanan bersama, pajangan bersama, kontes penjualan, dsb.
- Promosi bisnis, misalnya sponsor pertunjukan, demonstrasi dan peragaan dalam pertunjukan dagang, kontes penjualan, hadiah penjualan dalam tebakan dan permainan,dsb.
Pertimbangan
pemilihan alat-alat promosi penjualan :
a.
Sasaran
komunikasi konsumen dengan dasar strategi menarik atau mendorong penyalur
dengan berbagai promosi penjualannya dengan dasar strategi mendorong.
b.
Tujuan
yang ingin dicapai :
·
Untuk
meningkatkan konsumsi konsumen dengan segera, produsen memberikan hadiah
langsung, potongan harga, dsb.
·
Perusahaan
memilih kupon berhadiah, tebakan, jaminan pelayanan dan sebagainya disamping
bertujuan untuk meningkatkan penjualan tetapi hal yang utama adalah untuk
mengetahui respon konsumen terhadap gerak produsen.
·
Untuk
menciptakan dan membangun citra perusahaan (kelembagaan) dan produknya,
perusahaan memilih arena dagang, pertunjukan atau sponsor berbagai kegiatan.
PERSONAL SELLING
Tenaga
penjualan (personal selling) merupakan alat promosi perusahaan yang banyak
melibatkan komunikasi langsung (personal) antara perusahaan dengan konsumen,
baik secara perorangan maupun kelompok. Secara umum tenaga penjualan sangat
diperlukan untuk promosi perusahaan dimana unsur volume dan harga merupakan
penentu utama bagi pembeli. Periklanan mampu memberikan minat untuk membeli dan
tenaga penjualanlah yang lebih mampu merealisasikan minat tersebut dalam bentuk
pembelian barang.
Jenis
kegiatan yang dilakukan oleh tenaga penjualan :
- Penghantar (delivery salesman).
- Penerima pesanan (order taker).
- Wakil perusahaan (sales representative).
- Tenaga teknik (technical representative).
- Pencipta permintaan (creative selling).
RELASI PUBLIK
Alat
komunikasi pemasaran yang lain adalah kegiatan relasi publik atau hubungan
masyarakat (public relation) untuk membinan publisitas perusahaan dan
produknya. Kegiatan hubungan masyarakat adalah kegiatan manajemen, dirancang
untuk membentuk dan membina sikap dan perilaku masyarakat terhadap perusahaan.
Tidak seperti alat-alat promosi yang lain, kegiatan hubungan masyarakat tidak
dapat secara keseluruhan dikendalikan oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan terbatas
untuk mempengaruhi pandangan atau sikap masyarakat terhadap perusahaan dan
produknya.
Tujuan-tujuan
relasi publik adalah :
·
Menciptakan
kesadaran masyarakat.
·
Membina
kredibilitas.
·
Merangsang
kegiatan penjualan dan perantara.
·
Mendukung
dan mengkompensir kegiatan promosi.
Media
atau alat-alat kegiatan hubungan masyarakat :
- Berita – berita yang netral.
- Seminar, loka karya, dsb.
- Kejadian atau peristiwa khusus.
- Pelayanan masyarakat (peka lingkungan).
- Informasi tertulis, audio visual dan telepon.
- Lobi dengan publik.
IDENTITAS PUBLIK
Identitas
publik meliputi unsur :
a.
Manfaat
(kebutuhan dan keiginan).
b.
Bentuk
(model, merk, dan bungkus).
c.
Teknologi
(cara kerja, pembuatan, penggunaan).
Seringkali
identitas produk (desain bentuk, tekhnologi, merk, logo, slogan, dan bungkus)
dipandang sebagai pengembangan fisik produk. Akan tetapi penampilan produk
secara struktural (fisikal, chemical, biologikal maupun mathematical) tersebut
mempunyai aspek psikologikal yang sangat komunikatif (atau tidak komunikatif)
dengan pelanggan.
Karakter identitas produk mampu
mengungkapkan :
1.
Daya
tarik,
2.
Simbol
nilai – nilai, dan
3.
Posisi
produk.
Model
produk mampu dibedakan dengan produk pesaing apabila diperbandingkan. Produk
mempunyai keunggulan yang kompetitif. Artinya, identitas produk yang spesial
mempunyai daya tarik (appeal) bagi pelanggan.
MANAJEMEN PENJUALAN
Tugas
manajemen penjualan tidak hanya mencari, tetapi juga menentukan kebutuhan,
mendidik, memelihara dan mengembangkan tenaga penjualan.
Proses Manajemen Penjualan
1.
Penentuan
deskripsi tugas
Tenaga penjualan
diharapkan mampu menyampaikan pesan – pesan perusahaan secara langsung kepada
pelanggan dan memasok informasi pasar bagi perusahaan. Tugasnya meliputi :
·
Memperoleh
calon pembeli yang qualified.
·
Mempunyai
khalayak.
·
Mengenali
kebutuhan pelanggan.
·
Melakukan
presentasi dan peragaan penjualan.
·
Mengatasi
keluhan atau sanggahan pelanggan.
·
Menutup
penjualan.
·
Melaksanakan
pelayanan purna jual.
2.
Penentuan
kebutuhan dan organisasi penjualannya
Perusahaan perlu
mengetahui dan menentukan berapa banyak tenaga penjualan yang optimum.
Penentuan optimasi jumlah tenaga penjualan banyak dipengaruhi oleh biaya dan
jumlah pelanggan.
Dua
pendekatan penentuan kebutuhan tenaga penjualan
- Fungsi dari anggaran
Penentuan
besarnya tenaga penjualan berdasarkan kemampuan dana yang tersedia.
- Metode beban kerja
Penentuan
besarnya kebutuhan tenaga penjualan didasarkan atas kebutuhan akan frekuensi
ideal dan lamanya kunjungan yang diperlukan untuk melayani penjualan
keseluruhan jumlah pembeli dan jumlah pelanggan potensial dibagi dengan total
waktu yang dimiliki oleh rata-rata seorang tenaga penjual.
3.
Mencari
dan memilih calon karyawan
Langkah penting
dalan penarikan karyawan adalah melakukan analisis pekerjaan dan menyiapkan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tenaga penjualan.
4.
Pemberian
kompensasi dan motivasi
Kompensasi
meliputi upah tetap, upah tidak tetap, cadangan pengeluaran untuk biaya
perjalanan, makan dan sebagainya.
Metode
kompensasi :
·
Upah
langsung
·
Komisi
langsung
·
Kombinasi
upah dan komisi
·
Bonus
5.
Mengevaluasi
unjuk kerja
Penilaian unjuk
kerja tenaga penjualan merupakan hal yang kompleks, karena tenaga penjual dan
wilayah kerjanya adalah berlainan situasi. Yang utama adalah melalui laporan
penjualan dan dilengkapi oleh informasi tentang pribadi tenaga penjual,
tanggapan maupun keluhan pelanggan, survei konsumen dan wawancara langsung
dengan tenaga penjualan.
Masing-masing
tenaga penjual mempunyai kewajiban menulis laporan kerjanya melalui rencana
tugas yang akan dilakukan serta laporan kunjungan.
Laporan
kunjungan ini paling tidak mampu mengungkapkan :
·
Rata-rata
kunjungan yang telah dilakukan per hari,
·
Rata-rata
waktu yang diperlukan setiap kunjungan,
·
Rata-rata
pendapatan per kunjungan,
·
Rata-rata
biaya per kunjungan,
·
Persentase
pesanan per seratus kunjungan,
·
Jumlah
pelanggan baru per periode,
·
Jumlah
pelanggan yang “lari” per periode, dan
·
Rasio
total biaya terhadap total pendapatan.
Laporan
kunjungan tenaga penjualan akan dinilai dan dievaluasi oleh manajemen melalui
tiga metode :
a.
Perbandingan
antar tenaga penjual
b.
Perbandingan
dengan hasil masa lalu
c.
Dan
wawancara terhadap kemampuan tenaga penjual terhadap penguasaan pengetahuan
perusahaan, produk, pelanggan, pesaing, wilayah penjualan dan tanggung jawab.
Prinsip-prinsip dalam kegiatan penjualan
Tiga
aspek penting dalam kegiatan penjualan yaitu kemampuan menjual, negosiasi dan
hubungan baik.
Tekhnik menjual (salesmanship)
Tekhnik
menjual meliputi dua tipe, yaitu :
- Kegiatan pasif, yang hanya menerima pesanan dan kegiatan menerima dan melayani pesanan
- Kegiatan yang lebih aktif, yaitu mencari pesanan
Pendekatan
penjualan aktif :
a.
Orientasi
penjualan
Pendekatan
orientasi penjualan beranggapan bahwa pelanggan tidak akan membeli kecuali
apabila mendapat tekanan atau rayuan untuk membeli.
b.
Orientasi
pelanggan
Pendekatan
orientasi pelanggan beranggapan bahwa pelanggan sebenarnya mempunyai permintaan
terhadap produk perusahaan, oleh karena itu perlu digali dan dikembangkan agar
mampu direalisasikan.
Proses
penjualan meliputi beberapa tahapan :
- Tahap mencari calon pelanggan (prospecting)
- Tahap mencari informasi calon pelanggan (preapproach)
- Tahap mendekati pelanggan (approach)
- Tahap presentasi dan pergaan barang (presentation)
- Tahap penanganan tanggapan atau penolakan pelanggan (handling objection)
- Tahap penutupan penjualan (closing a sale)
- Tahap pelayanan purna jual (follow-up)
Negosiasi
Tenaga
penjualan yang telah mampu mengembangkan minat pelanggan untuk membeli perlu
melengkapi dirinya dengan menjalankan keterampilan negosiasi.
Obyek
negosiasi pada umumnya tidak hanya meliputi syarat-syarat harga, akan tetapi
juga meliputi negosiasi kualitas atau pelayanan produk, besarnya tingkat
penjualan, tanggung jawab keuangan, penangan resiko, promosi dan kepemilikan,
dan keamanan yang menyangkut peraturan atau larangan pemerintah.
Prinsip-prinsip
negosiasi :
- Pilahkan antara masalah dengan pribadi yang terlibat
- Arahkan pada interest, bukan pada posisi
- Tekankan ada keuntungan bersama
- Mengacu pada kriteria tujuan.
Hubungan baik manajemen dengan pelanggan
Yang
mendasari pada tenaga penjualan dan negosiasi adalah orientasi transaksi. Suatu
orientasi yang lebih luas adalah jaringan hubungan yang baik antara produsen
dengan pelanggan. Yang penting adalah membangun hubungan baik (relationship
building) tidak sekedar membangun citra (image building).
Pergeseran
arah (trend) pola pemasaran terjadi karena beberapa kenyataan :
- Perubahan demografi dan gaya hidup masyarakat (kecil, modern).
- Penghargaan terhadap nilai-nilai pribadi (waktu, kepemilikan).
- Pilihan produk dan pengecer yang semakin banyak dan masing-masing sangat menarik (erosi loyalitas merk).
- Perkembangan teknologi dan komunikasi yang lebih pribadi (promosi yang bersifat massal tidak lagi efisien dan efektif).
Langkah
pembinaan hubungan baik manajemen dengan pelanggan :
1.
Membina
prospek dan pelanggan (identified prospects and customers) andalan dengan
memanfaatkan kemampuan komputer database.
2.
Pengembangan
program dialog komunikasi yang responsif.
3.
Membinan
pelanggan menjadi lebih aktif.
4.
Lebih
cermat dalam membina peluang bagian pasar (market niche) yang meyakinkan
daripada total pasar yang kurang meyakinkan dan penuh resiko.
5.
Mengembangkan
pemasaran massal yang langsung (direct mass marketing) daripada pemasaran
massal.